Setelah jadi Menpora, Roy tidak melulu bersikap formal. Dia mau naik mobil antik milik rekannya, Hartawan Setjodiningrat menuju kantor Kemenpora. Hartawan adalah Dewan Penasehat Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMI).
Tapi bukan berarti Roy melupakan pekerjaan barunya. Ia janji akan membuat gebrakan demi mengangkat prestasi olahraga nasional.
Berikut aksi dan gebrakan Roy Suryo setelah dilantik:
1. Naik mobil eks Soekarno
Setelah dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo langsung naik mobil tua bekas mantan Presiden Soekarno dan Jenderal Soedirman. Mobil tua jenis Chrysler Windsor Limo 1947 itu dinaiki bersama istrinya, Ismarindayani Priyanti.
Roy selesai dilantik sekitar pukul 15.30 WIB. Dan keluar dari Istana Negara sekitar pukul 15.50 WIB. Setelah itu, dia langsung masuk mobil berwarna cokelat yang sudah terparkir di depan halaman Istana Negara tersebut. "Iya, saya mau naik mobil itu," kata Roy di halaman Istana Negara Jakarta, Selasa (15/1).
Meski mobil tua, mobil yang ditumpangi Roy tampak masih kinclong. Di depannya langsung di pasang bendera merah putih dengan nomor polisi B 253.
2. Tak mau cengengesan
Selama ini, Roy bebas bersikap apa saja. Bahkan saat menjadi anggota DPR.
Tapi kali ini tidak. Ia akan menjaga sikap sebagai pejabat negara.� "Tapikan biasanya saya ketawa-ketawa. Ini ngga boleh ketawa, harus formal. Kalau ketawa harus untuk selesaikan masalah PSSI," kata Roy kemarin.
3. Tak mau dipanggil Pak Menteri
Setelah jadi menteri, Roy mengaku tidak ingin dipanggil Pak Menteri seperti menteri lainnya. Ia ingin dipanggil biasa saja seperti Pak Roy.
Hal itu ia ungkapkan saat dipanggil oleh wartawan di Istana Negara dengan sebutan Pak Menteri. "Panggil biasa aja lah," sahutnya lantas tertawa.
4. Tak boleh ada yang main proyek
Dalam hitungan jam setelah dilantik, Roy Suryo langsung menebar ancaman kepada bawahannya. Ia tidak ingin ada pegawai Kemenpora main proyek.
"Malam ini juga, saya langsung berkoordinasi dengan 5 divisi saya dan 5 divisi itu akan saya berikan 1 kata clue Kementerian Pemuda dan Olahraga itu hanya teknis soal pemuda dan olahraga. Tidak boleh ada urusan soal-soal proyek, uang dan sebagainya," tandasnya.
5. Tak mau ada seremoni
Usai dilantik, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo langsung menuju kantor barunya di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta. Saat tiba di sana, Roy mengaku tidak ingin disambut secara berlebihan oleh anak buahnya saat mulai ngantor.
"Hari ini (kemarin) saya bilang pada kantor Kemenpora, kita tidak usah terlalu banyak upacara-upacara seremonial. Hari ini saya akan langsung ke kantor Kemenpora dan semua urusan yang masih ada di tangan Pak Agung akan saya minta serah terima sekarang juga," kata Roy di Istana Negara, Selasa (15/1).
Setelah melakukan serah terima, Roy juga akan mengikuti acara pisah sambut yang dihadiri langsung oleh mantan Menpora Andi Mallarangeng. Setelah itu, Roy mengatakan segera bekerja dan menjalani seluruh tugas-tugasnya. Dia meminta tidak ada lagi yang korupsi dan main proyek.
6. Hanya akui PSSI
Kepada wartawan, dirinya menegaskan hanya akan ada satu organisasi yang diakui pemerintah, yakni Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Dengan demikian, pemerintah harus berani mengambil tindakan dan akan menanggung konsekuensinya jika terjadi masalah.
"Konsekuensinya akan saya tanggung, apakah itu akan digugat dan sebagainya. Saya sangat yakin gugatan dalam bidang olahraga itu konsekuensi yang bukan perdata apalagi pidana, tapi arbitrase," tandasnya.
Sumber : merdeka.com