Sabtu, 30 Maret 2013
Ini Pernyataan Lengkap SBY Setelah Jadi Ketua Umum Partai Demokrat
Diposting oleh
Haidar
di
09.34
Sanur, - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi ditetapkan menjadi ketua umum Partai Demokrat. SBY pun menyampaikan pidato politik dalam penutupan Kongres Luar Biasa di Bali. Berikut pernyataan lengkapnya;
Bismillahirrohmanirrohim, Assalamualaikum
Salam sejahtera untuk kita semua,
Para pimpinan para kader para simpatisan dan keluarga besar pada yang saya cintai dan saya banggakan. Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur.
Di Bali ini untuk melakuan konsolidasi partai demi masa depan partai yang kita cintai, demi kebangkitan dan kejayaan Partai Demokrat. Saya kira saudara setuju dengan saya, bahwa KLB ini sebenarnya tidak kita kehendaki dan juga tidak pernah kita rancang.
KLB ini terpaksa kita lakukan karena adanya keadaan darurat di partai kita. Dalam arti Partai Demokrat setelah Pak Anas menyatakan berhenti, tidak memiliki ketum sehingga sebenarnya jika melalui KLB ini harus ada ketum maka mestilah kita pahami jabatan ketum ini bersifat sementara meski tetap sah dan resmi.
Sebenarnya pula jika KPU memberikan legitimasi kepada siapapun yang diberikan mandat partai untuk ikuti partai misalnya daftar calon sementara, Plt, KLB ini tidak perlu dilakukan. Karena hal itu tidak dimungkinkan, maka terpaksa gelar KLB ini.
Saudara sejak Pak Anas berhenti, dan setelah konsep Plt ketua umum tidak memungkinkan dalam rangkaian proses Pemilu mendatang, saya sudah 4 kali menggelar pertemuan untuk memikirkan siapa yang paling tepat untuk menjadi ketum sementara ini serta bagaimana mekanisme dan proses penentuannya.
Yang penting berkali-kali saya katakan, janganlah saya jadi ketum termasuk keluarga saya. Setelah perkembangannya, unsur pimpinan dan mayoritas kader bersepakat apabila harus memilih ketum, kiranya dilakukan secara teduh dan damai kalau bisa melalui musyawarah mufakat bukan pemungutan suara atau voting yang dua-duanya sah dalam demokrasi kita.
Disitu bulat, yang belum bulat siapa yang paling tepat jadi ketum. Bahkan karena belum ketemu, belum bulat, ada perbedaan sana-sini. Sebagian kita khawatir, kalau dilepas di floor akan terjadi benturan yang tidak diperlukan, ketiak benturan terjadi maka akan jadi masalah pada partai kita yang sedang alami musibah.
Kemudian dalam perkembangannya 10 hari terakhir ini, saya mendengar bahkan termasuk pimpinan daerah, bahwa mayoritas kader menghendaki agar saya untuk sementera memimpin partai ini sampai keadannya pulih sedia kala.
Waktu itu saya belum sampaikan persetujuan saya, dari dulu tidak berniat dan meminta jadi ketum. Kongres 2005 dan 2010 saya persilakan kader lain jadi ketum. Saya berpikir dan berketetapan, rasanya saya jadi ketua dewan pembina.
Mengapa saya punya pikiran itu? Saya ingin benar-benar fokus untuk menjalankan roda pemerintahan. Sebagaimana yang saya jalankan selama 8,5 tahun ini.
Partai ini jangan hanya bergantung pada figur perseorangan, firus SBY. Justru saya harus menghilang pelan-pelan dari partai ini. Partai modern harus berangkat dari platform, mesin idealisme. Tidak boleh tergantung pada figur perseorangan.
Kongres tadi malam sampai tadi pagi ketika saya menerima unsur pimpinan dan kader, saya masih menanyakan apakah ada opsi yang bisa kita pilih selain saya harus jadi ketum.
Itu proses yang terjadi saudara-saudara, saya menyadari partai kita dengan keadaan seperti ini dihadapkan situasi tak mudah. Sementara tidak ketemu opsi lain kecuali saya harus memimpin sementara.
Mayoritas kader, dalam keadaan sulit ini, saya terima surat dan SMS, agar saya bersedia dalam masa-masa sulit ini untuk memimpin sampai dengan keadaan pulih dan normal dan partai kita tumbuh jadi partai yang jaya seperti sebelumnya.
Terus terang bagi saya ini dilematis dan tidak mudah untuk meresponnya. Sejak 2 bulan lalu, kita bertekad untuk konsolidasi ingin bersama-sama Pak Anas untuk berbagi tugas dan tanggung jawab agar partai tidak tergerus menurun.
Saya diserang dikritik dan dikecam banyak kalangan sering amat berlebihan. Tiap hari mendengar kritik dan serangan kepada saya antara lain tidak akan fokus pada pemerintahan juga dianggap masih inginkan kekuasaan, sesuatu yang tidak ada pada diri saya, masih ingin atur Partai Demokrat.
Itu yang kami rasakan terutama keluarga. Sudah jatuh ketimpa tangga. Partai Demokrat sudah susah, ketika ingin memperbaiki saya mendapatkan kritik seperti itu.
Tetapi tentu kita harus memilih. Saya pribadi harus memilih mengahadpi situsi tidak mudah. Ada dua, tidak bersedia jadi ketum dengan resiko Partai Demokrat masih akan hadapi masalah, padahal bulan depan sudah mulai pemilu aman bagi saya tapi belum tentu aman bagi Partai Demokrat.
Pilihan kedua, saya bersedia jadi ketum dengan resiko kembali akan resiko dan kritik sudah dimulai hari ini dan beberapa hari lalu. Kita akan bisa konsolidasikan partai kita menuju keberhasilan tahun depan.
Untung rugi, saya sendiri tidak aman tapi partai kita aman. Sebagai pemimpin saya harus memilih, setelah menyampaikan akhirnya saya telah memutuskan biarkan saya dikritik dan diserang daripada Partai Demokrat tambah susah.
Barangkali ini takdir saya tapi dengan pikiran ini saya terima takdir ini dan saya berjuang bersama-sama.
Namun, saya ingin menyampaikan apa yang saya sampaikan ke EE Mangindaan dan unsur pimpinan tadi. Saya minta 2 syarat. Saya serius kalau tidak setujui sulit bagi saya menjalankan tugas ini.
Pertama, jabatan ketum yang saya jalankan ini sifatnya sementara hanya dalam proses penyelamatan dan konsolidasi partai, paling lama 2 tahun.
Kalau dapat saya bisa mengakhiri menjalankan tugas ketum segera setelah Pemilu selesai sekitar 1,5 tahun. Setelah itu kita jalankan kongres yang reguler untuk memilih ketum definitif sesuai mekanisme 5 tahunan partai. Jadi, saya siap menjalankan tugas ini dalam bentangan waktu 1,5 tahun sampai maksimal 2 tahun.
Kedua, berhubung saya akan tetap konsen fokus dan prioritas untuk menjalankan roda pemerintahan dan tugas negara, maka saya tidak akan menjalankan tugas sehari-hari Partai Demokrat.
Maklum manajemen dan tugas sehari-hari Partai Demokrat akan saya tugaskan kepada pengurus harian DPP yang akan diketuai oleh ketua harian yang akan kita angkat.
Pada hakikatnya, tugas ketum itu akan dilaksanakan oleh pengurus harian yang dipimpin oleh ketua harian. Hanya hal-hal yang sangat stragetis dan diatur UU seperti menyerahkan daftar sementara, capres dan cawapres keterlibatan ketum seperti majelis tinggi.
Manajemen partai saya serahkan pada ketua harian. Menghadapi Pemilu, dewan pembina harus berfungsi aktif. Saya harus konsentrasi untuk tugas pemerintahan.
Masih satu lagi majelis tinggi juga bekerja untuk menentukan cagub dan tugas lain dalam AD/ART dalam hal ini menugaskan wakil ketua majelis tinggi untuk lebih aktif untuk melakukan tugas majelis tinggi akan kita angkat wakil tugas dan pekerjaan sebagai presiden masih akan berjalan sebagaimana yang saya jalankan selama ini.
Mesin partai tetap bekerja atau makin efektif bekerjanya. Sehingga meski tidak terlibat, partai kita makin efektif dalam menjalankan tugas.
Berkaitan dengan yang kedua ini, kalau besok sudah siap saya umumkan kepada rakyat, kalau besok belum bisa sesampai di Jakarta yang penting dalam waktu dekat kita sampaikan.
Bersama kader lain kegiatan ketua harian DPP, ketua harian dewan pembina, wakil ketua majelis tinggi, mendapatkan penjelasan kedua syarat itu bisa diterima.
Saudara, menutup sambutan saya ini, ada dua hal: pertama, ajakan dan arahan saya kepada para kader Partai Demokrat kepada saudara semua. Marilah KLB ini dijadikan tonggak sejarah baru menuju kebangkitan dan kejayaan Partai Demokrat di masa depan.
Saya yakin dan optimis dengan persatuan dan kekompakan kita dengan kerja keras dan upaya cerdas kita, Partai Demokrat akan bangkit kembali dan berjaya lagi. Agar partai bisa bangkit dan jaya saya ajak Partai Demokrat untuk menjalankan 4 hal;
Pertama, lanjutkan upaya besar kita untuk melakukan pembenahan dan peningkatan diri dengan semboyan; berbenah dan tingkatkan daya yang jadi moto penggerak adalah DPP, DPD dan DPC seluruh Indonesia. Pembenahan dan peningkatan kemampuan partai ini akan tingkatkan kepercayaan rakyat.
Saya dengar kader Partai Demokrat yang mengatakan kalau dianggap sejumlah kader penyimpangan sebenarnya termasuk korupsi hal itu dilakukan kader partai lain. Jangan urusi partai lain, kita urus partai kita sendiri. Rakyat yang jadi hakim. Kalau terus berbenah rakyat akan memberikan kepercayaan yang tinggi.
Kedua, cegah praktik dan prilaku politik yang tidak baik. Saya minta jalankan dengan benar. Mari jaga diri saling mengingatkan jangan sampai melakukan tindakan korupsi. Jangan pungut iuran untuk kepentingan pribadi seperti pencalonan caleg untuk 2014 mendatang.
Saya tidak ingin dengar pencalonan presiden dan cawapres, gubernur, walikota yang diusung Partai Demokrat untuk Musda baik tingkat provinsi dan kota kecuali untuk kepentingan administrasi dan bantuan pada partai itu silakan.
Konsepnya bukan suap atau pungli dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau keluarga orang, mari kita jalankan. Bagi yang merasa diminta atau diperas atau harus masuk kantong sendiri. Segera lapor ke komisi pengawas.
Ketiga, meningkatkan kemampuan diri dan integritas. Kalau mau jadi pejabat di eksekutif siapkan modal kemampuan saudara. Demikian untuk caleg seoarang calon bukan cuma popular tapi harus memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas itu.
Tentu integritas kepribadian sangat penting. Instruksikan kader Partai Demokrat mendatang lakukan kampanye yang baik dan cerdas. Jangan black campaign.
Tahun 2004 dan 2009 kita tidak pernah melakuan black campaign. Kita jauhi cara-cara yang buruk. Mari kita lakuan lagi cara-cara yang jadi bagian dari sejarah itu untuk pemilu. Mari bangun tradisi politik yang baik. Kita akan berhasil. Tuhan akan menolong kita.
Keempat, mari jadikan kongres di Bali ajang untuk memperkokoh persatuan kita. Tidak ada kamus gusur menggusur bersih-bersih. Memastikan elemen di partai kita terwakili.
Sejak menggagas Partai Demokrat ini di dua kali Pemilu saya tidak suka politik klik klikan, I don't like it. Jangan mempersulit diri kita. Sejak 2001 saya sendiri tidak pernah absen untuk bikin partai kita makin baik dan berkualitas meski tidak sebagai ketum dan saya tetap berkonsentrasi dan memprioritaskan tugas pemerintahan tapi peran dan misi kita jalankan. Sejak itu ketum partai terus kita lanjutkan untuk kejayaan partai
Itulah pesan harapan dan ajakan ke kader. Mari kita jalankan
Terakhir, ini mimbar yang baik, jika saya bisa menyampaikan rakyat Indonesia hal-hal sebagai berikut;
Dalam kapasitas sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, saya akan tetap mengutamakan dan memprioritaskan pekerjaan dan kegiatan untuk menjalankan roda pemerintahan.
Apa yang saya lakukan tetap dan terus saya lakukan. Saya meminta rakyat Indonesia untuk mengawasi, mengingatkan dan memberikan kritikan kepada saya jika saya lebih mengutamakan kepentingan partai di atas kepentingan negara.
Dalam kapasitas sebagai ketum, saya mohon doa restu dari rakyat Indonesia agar Partai Demokrat bisa melakukan pembenahan dan mempersiapkan Partai Demokrat agar kualitas kepada rakyat makin meningkat.
Mohon diawasi, diingatkan dan dikritik jika memiliki prilaku yang tidak baik. Sungguh serius untuk kembali ke khitoh prinsip politik kami. Kami terus berbenah diri untuk jadi partai tengah yang modern. Membuka diri bagi siapapun bersama Partai Demokrat mari kita bangun.
Sebagai penutup saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang bekerja siang malam untuk siapkan kongres ini sehingga kongres berjalan aman tertib dan lancar. Secara khusus ucapan terima kasih kepada DPP, DPD Bali, para menteri dan semua yang bekerja tidak kenal lelah 1-3 minggu ini.
Para unsur pimpinan seluruh Indonesia, saya ucapkan selamat berjuang mari bangun semangat baru dengan optimisme tinggi untuk kebangkitan Partai Demokrat. Mari lebih dekat dengan rakyat, dan mari kita lakukan apa saja.
Saya berharap DPD dan DPC makin dekat dengan rakyat. Dengarkan aspirasi mereka lakukan apa yang bisa kita lakukan.
Sampaikan salam hormat dan sayang saya. Dengan pertolongan Tuhan, saya yakin badai pasti berlalu.
Terima kasih
Sumber : detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)