Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum agar fokus pada kasus dugaan hukum yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu merupakan salah satu poin gerakan penyelamatan Partai Demokrat yang disampaikan SBY pada konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jumat (8/2/2013) malam.
"Ketua Umum Partai Demokrat Saudara Anas Urbaningrum tetap menjadi Wakil Ketua Majelis Tinggi. Sementara saya memimpin penataan, pembersihan dan penertiban, saya beri kesempatan untuk memfokuskan diri pada masalah dugaan hukum yang sedang ditangani KPK, dengan harapan keadialan benar-benar tegak dan tim hukum Partai Demokrat siap memberi bantuan hukum," tutur SBY.
Dalam kesempatan itu, SBY juga menyatakan, dalam waktu dekat ini, Demokrat tidak akan fokus dulu pada persiapan Pemilu 2014. Pihaknya akan menata, membenahi dan membersihkan Partai Demokrat.
Polemik di internal Partai Demokrat mencuat setelah rilis hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan anjloknya elektabilitas Partai Demokrat. Partai ini terpetakan hanya mendapatkan dukungan 8,3 persen bila pemilu digelar hari ini. Sontak tudingan pun diarahkan pada Anas, dengan menyebutkan kerapnya nama Anas disebut-sebut terkait kasus korupsi, sebagai penyebab penurunan suara ini.
SBY bahkan sampai menanggapi hasil survei itu dari Arab Saudi, dan 'menyentil' Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut SBY, penyelesaian kasus terkait kader partainya yang terkesan terkatung-katung di KPK punya andil dalam kemerosotan dukungan untuk Partai Demokrat. KPK pun diminta segera memperjelas status hukum Anas.
Sumber: kompas.com